News & Events

Find the latest news & events from TikTok Indonesia here!

News

Populer di TikTok, Dosen Unpad Ira Mirawati Ungkap Prinsip Belajar lewat Video

Jakarta - Dosen komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Ira Mirawati, merupakan salah satu pengajar di Indonesia yang terkenal melalui bimbingannya via TikTok. Ira dikenal karena rutin berbagi mengenai pengerjaan skripsi dengan cara yang menyenangkan. Ira menjadi salah satu nominasi pada ajang TikTok Awards Indonesia 2020 kategori "Best of Learning of Education". Ia mengakui aktivitasnya di TikTok memengaruhi caranya dalam mengajar. "Selama ini saya di Unpad-nya bergiat di e-learning Unpad. Jadi saya itu mengampanyekan media-media ajar digital, video-video pembelajaran," ujar Ira dalam acara bincang-bincang "#SerunyaBelajar di TikTok: Rayakan Hari Guru Nasional, TikTok Sorot Perjalanan Dua Guru Inspiratif Cerdaskan Generasi Muda Indonesia lewat Konten Edukatif yang Menghibur" (21/11/2024). "Sesudah saya aktif di TikTok dan bikin video-video, itu jadi prinsip-prinsip video selama ini kan kalau video ajar tuh membosankan, monoton, saya adopsi tuh prinsip-prinsipnya. Bahwa pertama, kita bikin materi tuh yang singkat aja gitu kan karena orang tuh daya tahan menonton video pembelajaran tuh bukan yang panjang-panjang, justru singkat-singkat aja kayak di TikTok," terang Ira. "Terus sebelumnya durasi video ajar 10-30 menit. Sekarang saya bilang, 'Bikin video ajar tuh singkat aja,'" imbuhnya. Ira juga menyebut, dalam membuat video pembelajaran perlu memiliki pembawaan yang menarik dan bahagia, jika perlu ada punchline. "Jadi itu saya bawa lo, beneran. Makanya di Unpad aja saya sama temen-temen tetep dipanggilnya Bu Ira TikTok," tegasnya. Menurut Ira, prinsip pembelajaran video yang selama ini dia buat di TikTok, sangat bisa diadopsi. "Kan saya di TikTok itu berbaginya berat ya, metodologi penelitian, penarikan sampel, uji statistik. Itu kan yang mungkin mahasiswa selama ini ketakutan sama skripsi sampai mereka menghilang, sampai mereka enggak ngerjain skripsi tuh kan karena menganggap skripsi segitu beratnya," katanya. Ira mengungkapkan, bahwa prinsip-prinsip yang ia lakukan di TikTok dalam juga dibagikan ke sesama dosen di Unpad maupun kampus lainnya. "Paling sering saya di S2 di Unpad, itu kalau ada acara di awal penerimaan mahasiswa baru kebetulan saya biasanya jadi moderator kegiatan juga itu mesti, 'Wah Bu Ira, saya masuk S2 gara-gara nonton-nontonin video Ibu,'" ungkap Kepala Prodi Manajemen Komunikasi Unpad tersebut. Ira mengakui, di kolom komentar TikTok ada yang sempat mengaku menonton videonya sejak S1 hingga akan merampungkan tesis S2. "Saya tuh makin terharu kalo ada orang yang bilang, 'Bu, makasih banget ya, dulu aku ada di tahap kayak enggak akan nyelesain kuliah, tapi gara-gara nonton video Ibu, aku selesai. Dan itu enggak cuma satu atau dua orang yang mengatakan seperti itu," tuturnya.

Hindari Hoax, TikTok Ajak Pengguna Berpikir Kritis

Jakarta - Dalam rangka menghadapi tantangan penyebaran informasi palsu atau hoax, TikTok mengadakan diskusi bertajuk #SalingJaga. Diskusi tersebut melibatkan mitra, seperti What Is Up, Indonesia? (WIUI), SIBERKREASI, dan sejumlah kreator. Diskusi ini bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih kritis dalam menyaring informasi yang muncul di platform digital. Anggini Setiawan, Communications Director TikTok Indonesia, menyatakan bahwa TikTok berkomitmen menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. "Mengatasi potensi bahaya yang terus berkembang setiap harinya merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan kerja sama banyak pihak. Kami berharap wawasan ini dapat membantu semua pihak memahami bahaya misinformasi dan mendorong kebiasaan berpikir kritis agar kita bisa lebih cermat saat berinteraksi di ranah daring," jelas Anggini, Jakarta (7/11/2024). TikTok juga memperkenalkan sejumlah fitur keamanan, seperti pelabelan akun terverifikasi, tag peringatan untuk konten yang belum diverifikasi, dan fitur 'Tidak Tertarik' yang memungkinkan pengguna menyesuaikan preferensi konten mereka. Mira Sahid, Wakil Ketua Umum SIBERKREASI, mengapresiasi upaya TikTok dalam meningkatkan literasi digital masyarakat. "Kami mengapresiasi langkah TikTok untuk membuka ruang diskusi ini bagi kami dan para mitra agar bisa menyelaraskan cara terbaik untuk meningkatkan literasi digital warga Indonesia demi menekan penyebaran misinformasi," ungkapnya. Selain itu, fitur 'Laporkan' juga tersedia dalam platform ini. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengguna melaporkan konten yang dicurigai sebagai misinformasi, serta laman sumber daya khusus untuk menghubungkan pengguna dengan informasi yang kredibel. "Kami harus bisa membedakan ranah-ranah informasi dan memiliki kemampuan untuk memfilter data agar dapat memastikan kredibilitasnya," ujar Abigail Limuria, Co-founder WIUI, yang mengapresiasi langkah TikTok dalam mendukung budaya berpikir kritis di kalangan pengguna. Melalui inisiatif #SalingJaga dan kolaborasi dengan berbagai mitra, TikTok berharap dapat menciptakan ekosistem digital yang lebih sehat dan aman dari paparan hoax.

SIBERKREASI sebut keamanan digital masyarakat perlu ditingkatkan

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum SIBERKREASI Mira Sahid menyebut bahwa keamanan digital di Indonesia perlu ditingkatkan dan menjadi salah satu fokus utama mereka dalam membangun kesadaran publik mengenai pentingnya keamanan digital yang terkait dengan pelindungan data serta informasi pribadi. "Yang rendah itu keamanan digital, jadi itu yang masih harus kita bangun," kata Mira saat ditemui dalam acara pertemuan media di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis. SIBERKREASI memiliki program kerja yang terbagi atas empat pilar dalam literasi digital, yaitu Cakap, Aman, Budaya dan Etika digital (disingkat CABE). Sayangnya, masih banyak "pekerjaan rumah" yang harus dilakukan Komdigi bersama SIBERKREASI untuk meningkatkan empat pilar tersebut, termasuk keamanan digital. Di Indonesia, kasus pencurian data dan informasi pribadi masih banyak terjadi dan berujung pada penyalahgunaan data. Hal tersebut tentu dapat merugikan masyarakat dan melanggar hukum yang ada, sehingga pemerintah dan stakeholder terkait perlu melakukan antisipasi agar kejadian tersebut tidak terulang kembali dan menimbulkan kerugian lebih besar. "Butuh kerja sama yang banyak banget, yang ngerti belum tentu paham, jadi sekarang tahap awalnya kita membangun awareness dulu bahwa, 'ada lho, program literasi digital SIBERKREASI dan berkolaborasi dengan banyak stakeholder', kemudian di situ (masyarakat) ngerti dan paham," kata Mira. SIBERKREASI bersama stakeholder terkait juga telah mengadakan sejumlah kegiatan sebagai bentuk sosialisasi literasi dan keamanan digital kepada masyarakat di berbagai kesempatan. Dengan begitu, Mira berharap masyarakat dapat memahami dan mengaplikasikan literasi digital dalam kehidupan sehari-hari. "Kalau minimal mereka sudah tau, sudah ngerti, biasanya ada dorongan dari dalam atau desire-nya bahwa (suatu informasi), 'oh iya ini kayaknya nggak oke, ini kayaknya keamanan datanya,' termasuk oversharing (di media sosial)," kata Mira. Selain dari SIBERKREASI dan pemerintah, masyarakat juga dapat melakukan sejumlah cara agar tidak menjadi korban kejahatan digital. Pertama, jangan sembarang membuka tautan (link) mencurigakan karena tautan dapat menjadi jembatan bagi serangan malware atau phishing. Kedua, tidak sembarang menginstal aplikasi dari sumber yang tidak resmi atau tidak terpercaya. Pastikan unduh aplikasi hanya melalui toko aplikasi resmi, seperti Google Play dan Apple App Store, serta waspadai aplikasi yang meminta izin tidak masuk akal. Ketiga, gunakan password atau kata sandi yang rumit untuk melindungi akun. Hindari penggunaan kata atau angka yang mudah ditebak sebagai kata sandi akun. Keempat, ganti kata sandi secara berkala agar membantu mengurangi risiko akun diretas. Hal ini dilakukan agar pihak tidak bertanggung jawab sulit untuk meretas akun pribadi. Kelima, masuk ke media sosial melalui aplikasi resminya. Hindari masuk akun pribadi melalui tautan yang dikirim melalui e-mail atau pesan teks karena boleh jadi tautan tersebut merupakan upaya phishing. "Kami saling menyelaraskan karena semua stakeholder SIBERKREASI punya kampanye masing-masing," kata Mira mengakhiri percakapan.

Gimme The Mic 2024 champion, Cece Caramel will release a song made by Eka Gustiwana

**TEMPO.CO, Jakarta** - Kreator TikTok LIVE, Cece Caramel dinobatkan sebagai pemenang utama Gimme The Mic 2024. Ia berhasil unggul dari total 35 ribu peserta dari seluruh Indonesia dalam kompetisi menyanyi nasional dari TikTok LIVE, Gimme The Mic 2024: Where LIVE Stars are Born yang berlangsung sejak Juli 2024. Dalam babak Grand Final di Jakarta pada Ahad, 22 September 2024, Cece Caramel bersama lima grand finalist lainnya secara bergantian tampil dihadapan para dewan juri yaitu, Budi Doremi, Eka Gustiwana, dan Maia Estianty. Acara ini juga disiarkan langung melalui TikTok LIVE. Setelah mengikuti kejuaraan ini, Cece Caramel yang sudah memulai perjalanannya di TikTok LIVE sebagai kreator sejak 2022, merasakan banyak keuntungan. "Semakin banyak dikenal, banyak yang tanya bagaimana cara live (siaran langsung). Itu membuat aku terharu sebenarnya, ternyata orang-orang sekarang bisa kenal Caramel di TikTok," kata Cece Caramel dalam konferensi pers virtual pada Kamis, 26 September 2024. Cece Caramel Bisa Menyanyi Berbagai Bahasa Menurutnya, memiliki suara yang bagus saja belum cukup untuk bisa menarik perhatian banyak orang. Memiliki keunikan atau sesuatu yang tidak dimiliki orang lain adalah kuncinya. Cece Caramel sendiri mampu bernyanyi dalam berbagai bahasa, Indonesia, Inggris, Vietnam, Thailand, Taiwan, hingga Korea. "Sebisanya aku menyanyikan lagu negara dari mereka (penonton global) masing-masing, jadi mereka excited," ucapnya. Produser dan penulis lagu, Eka Gustiwana sebagai salah satu juri, juga setuju dengan Cece Caramel bahwa suara yang bagus bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi penilaian di Gimme The Mic 2024. "Yang bikin orang tertarik bukan hanya suara bagus saja, tapi bagaimana dia berkomunikasi dengan penonton, menunjukkan jati dirinya, jujur dan menunjukkan karakternya. Kebetulan Cece punya itu," kata Eka. Cece Caramel Debut Jadi Penyanyi, Bawakan lagu Ciptaan Eka Gustiwana Setelah menjuarai Gimme The Mic 2024, Cece Caramel akan debut sebagai penyanyi. Single pertamanya berjudul 'Sisi Lain' ciptaan Eka Gustiwana. Lagu ini telah dibuatnya sebelum Cece Caramel diumumkan sebagai pemenang. Maka, Eka membuat dua versi untuk penyanyi perempuan dan laki-laki. Cece Caramel nantinya akan melakukan rekaman single perdananya ini dan akan dirilis dalam waktu dekat. "Nyanyian seorang wanita untuk pasangannya yang iya-iya saja karena ingin cepat selesai masalahnya, enggak jadi diri sendiri ketika di depan wanitanya. Wanita ini enggak mau, dia pengen si pria menunjukkan apa yang enggak disuka jangan iya-iya saja," kata Eka mengenai cerita dalam lagu 'Sisi Lain'. Selain merilis single, Cece Caramel juga akan bersiap mewakili Indonesia di ajang Gimme The Mic Global. "Excited banget karena aku bisa memegang nama Indonesia yang memiliki banyak orang-orang berbakat, jadi aku ingin benar-benar mengenalkan Indonesia. Semoga Indonesia bisa mewakili Gimme The Mic Global 2024 nanti," kata Cece Caramel. Cece Caramel memiliki lebih dari 200 ribu pengikut di TikTok dan dikenal sebagai kreator LIVE yang aktif menghibur komunitas TikTok dengan kemampuan bernyanyinya serta kepribadiannya yang hangat. Selain aktif menghibur komunitas TikTok di Indonesia, Cece juga giat berkolaborasi dengan sejumlah kreator mancanegara.

TikTok Menginspirasi Pengguna Lewat Kreator Lintas Generasi

**JAKARTA** – TikTok, platform media sosial vertikal, terus mendukung para kreator dalam menciptakan konten yang menginspirasi. Menurut TikTok, seluruh kreator dari berbagai macam usia bisa bersaing secara kreatif. Di acara bertajuk _Serunya TikTok_, perusahaan itu mengundang tiga kreator dari lintas generasi untuk membuktikan bahwa kreator dari rentang usia yang berbeda tetap bisa berkarya. Tiga kreator yang diundang berasal dari generasi _baby boomer_, _millennial_, dan X. Captain Hanafi Herlim, yang akrab dipanggil Capt Hans, merupakan mantan pilot dengan pengalaman lebih dari 40 tahun. Kreator berusia 65 tahun ini pertama kali dikenal saat video penerbangan terakhirnya viral dengan lebih dari 2,9 juta tanda suka. Selama menjadi kreator, Capt Hans fokus membahas tentang isu atau informasi seputar penerbangan. Selama menjadi kreator, Hans tidak pernah menargetkan audiensnya ke generasi tertentu, tetapi penontonnya berada di rentang usia 25 hingga 40-an. "Saya tidak menargetkan audiens. Pokoknya, siapa saja yang ingin belajar atau mendapatkan informasi seputar penerbangan boleh-boleh saja. Jadi saya tidak pernah memfokuskan (konten untuk audiens tertentu)," kata Hans kepada VOI. Sebagai kreator dari generasi baby boomer, Hans menyadari bahwa fitur di TikTok sangat beragam dan mudah digunakan. Jika Hans mengalami kesulitan dari segi penggunaan platform, Hans akan dibantu oleh pihak keluarga yang lebih mengerti tentang TikTok. Sementara itu, Kreator Liminah Tarto atau yang akrab dikenal sebagai Ayen Boentoro aktif membagikan informasi seputar kesehatan di TikTok. Ayen sering memanfaatkan fitur siaran LIVE atau video pendek untuk mendorong penonton dalam menerapkan pola hidup sehat. Meski berasal dari generasi millennial dengan usia 54 tahun, Ayen tidak kesulitan dalam menggunakan platform TikTok. Ayen mengaku bahwa ia menciptakan dan mengeksekusi ide tanpa bantuan siapa pun karena TikTok mudah untuk digunakan sehari-hari. "Tantangan pasti ada, kalau saya lebih menekankan apa yang bisa saya kontrol. Apakah video yang saya suka akan FYP apa enggak, itu yang enggak bisa saya kontrol," kata Ayen saat ditanya VOI. "Enggak usah khawatir (dengan kontennya) abis itu." Terakhir ada Tjokro Wimantara dengan nama panggilan Pak Win. Kreator ini berasal dari generasi X dan mendapatkan ide dari berbagai macam hal, mulai dari ide buatan sendiri, keluarga, teman, hingga pengikut yang sering membagikan kejadian yang dialami. Pak Win mengungkapkan bahwa ia berhasil menemukan pola konten yang menarik dalam waktu enam bulan. Namun, menurut Pak Win waktu ini masih sangat singkat karena beberapa kreator perlu membaca pola hingga lebih dari setahun. Dengan menghadirkan tiga kreator ini, TikTok ingin meyakinkan seluruh penggunanya bahwa platformnya bisa digunakan oleh siapa pun dengan mudah karena fiturnya sangat mendukung. Pengguna juga bisa menjadi kreator kapan pun tanpa kata terlambat.

Bangun Kebiasaan Berpikir Kritis dengan Follow 5 Kreator Muda yang Berpengaruh di TikTok!

**Grid.ID** - Selain mencari hiburan dan inspirasi, warganet kerap berselancar di platform digital untuk berekspresi; mulai dari menyuarakan opini, bertukar pikiran, dan saling terhubung. Sebagai rumah kreativitas yang inklusif, TikTok juga menjadi tujuan komunitas pengguna dan masyarakat Indonesia untuk menemukan dan berbagi informasi seputar tren dan topik sosial terkini. Merayakan kebebasan berekspresi penggunanya lewat konten yang informatif dan edukatif setiap harinya, TikTok terus memberikan ruang diskusi yang aman dan nyaman bagi para kreator untuk tidak hanya berbagi opini dan karya mereka, tetapi juga bertukar pikiran dengan komunitas TikTok. Topik yang diangkat pun sangat beragam, mulai dari seputar tema sosiopolitik, keuangan, bisnis, karier, hingga lingkungan. Nah, bagi kamu yang ingin memperluas wawasan seputar ragam topik penting tersebut, berikut ini rekomendasi 5 kreator yang dapat kamu ikuti di TikTok! **Bisnis dan Karier: Tjokro Wimantara (@asahpolapikir)** Konten bisnis dan investasi belakangan topik menarik bagi generasi muda, termasuk komunitas TikTok. Mengawali perjalanan dengan minat tinggi di dunia bisnis, kreator sekaligus CEO dan Founder dari superapp GrowWin, Tjokro Wimantara, konsisten menghadirkan beragam studi kasus di ranah bisnis lewat konten-konten bergaya roleplay yang menghibur di TikTok. Sejak pertengahan tahun 2020, pria yang kerap disapa Pak Win ini memutuskan untuk fokus berbagi konten edukasi bisnis lewat akun @asahpolapikir di TikTok. Segala peran yang telah ia jalani, baik menjadi startup founder maupun karyawan kantoran, telah membekali Pak Win untuk bisa berbagi dengan komunitas TikTok seputar dunia karier dan bisnis. Pelajaran inilah yang ia tuangkan dalam serial #HahKokGituSih. Dalam salah satu videonya, Pak Win membahas soal daya negosiasi gaji pekerja. Video berdurasi satu menit ini mengilustrasikan bagaimana daya negosiasi gaji bisa menjadi lebih tinggi seiring dengan bertambahnya pengalaman kerja. Ketika seseorang belum punya pengalaman kerja, maka ia cenderung harus menerima kompensasi apapun yang diberikan. Namun, ketika pengalaman kerja bertambah, ia memiliki daya negosiasi lebih tinggi sebab ia memperoleh kompensasi dan kesempatan kerja yang lebih besar. Video ini ditonton lebih dari 18 juta kali di TikTok. Berkat jerih payahnya, Pak Win sukses menyabet gelar "Best of Learning and Education" di TikTok Awards Indonesia 2020! **Keuangan: Albertus Axel (@axelalbertus) ** Dengan latar belakang pendidikan di bidang ekonomi dan bisnis, serta memperoleh beragam sertifikasi profesional di bidang keuangan, kreator TikTok bernama Albertus Axel ini mencoba untuk menjembatani kesenjangan literasi keuangan dengan berbagi pengetahuannya kepada komunitas di TikTok. Melalui akun @axelalbertus, Albert membagikan pengalaman pribadinya bergulat dengan manajemen keuangan, mulai dari membahas tentang psikologi uang hingga keuangan generasi sandwich dalam konten-kontennya. Pada salah satu video terpopuler yang telah ditonton lebih dari 10 juta kali di TikTok, Albert mengangkat tentang mengapa anak muda enggan membeli rumah. Dimulai dengan stitch video seorang figur publik legendaris, Albert menjelaskan tentang perbandingan nilai dan peluang yang sesungguhnya diperoleh apabila kita mencicil dan menyewa rumah. Selama kurang lebih 4 menit, ia secara rinci menunjukkan simulasi perhitungan biaya cicilan rumah dan sewa rumah selama 20 tahun. Meski penuh dengan tampilan Excel, penjelasan Albert yang runut dengan bahasa yang mudah dipahami, membuat para penontonnya dapat tetap mengikuti argumen Albert tersebut. Agar mudah dipahami, Albert mengangkat studi kasus dari pengalamannya maupun kasus yang ia temukan, lalu menggabungkannya dengan solusi praktis. Tak hanya seputar keuangan, Albert juga mengajak audiensnya untuk berpikir kritis sebagai pengguna media sosial, di mana ia menghimbau agar para pengguna tak mudah percaya pada informasi yang mereka lihat secara sekilas. Sebaliknya, pengguna perlu belajar mengelola informasi, mulai dari riset hingga diskusi. **Sosiopolitik: Abigail Limuria (@abigailimuria) ** Buat kamu yang suka mencari informasi seputar topik sosial politik dan pemberdayaan perempuan, Abigail Limuria mungkin jadi sosok yang tak asing lagi lewat di FYP kamu. Melalui akun TikTok @abigailimuria, ia berbagi opininya tentang beragam isu terkini dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, serta mengajak audiensnya untuk ikut berpikir secara kritis. Meskipun topik yang dibawakan seringkali dianggap berat, seperti tentang debat presiden dan senioritas di lingkungan sekolah, cara Abigail mengemas kontennya cukup mudah dipahami karena menggunakan narasi-narasi yang ringkas dan alur yang runut. Salah satu contoh unggahan video yang menarik perhatian komunitas TikTok adalah video Abigail yang mengangkat “Peringatan Darurat” yang sempat trending beberapa pekan lalu. Dalam videonya, Abigail berusaha merangkum latar belakang munculnya lambang “Garuda Biru” yang muncul di berbagai media sosial. Penjelasan Abigail yang ringkas ternyata membantu komunitas TikTok untuk memahami cerita di balik visual yang menggunakan latar belakang warna biru ini. Video berdurasi sekitar 8 menit tersebut telah ditonton lebih dari 6,8 juta kali di TikTok. Abigail sendiri merupakan Co-Founder dari What is Up Indonesia (WIUI), sebuah media independen berbasis sosial politik yang berdiri pada Agustus 2020. WIUI mengemas isu- isu sosial politik yang telah diriset secara mendalam dengan gaya kekinian dan tak jarang menyelipkan humor, agar percakapan berat terasa lebih santai dan mudah dipahami generasi muda. Melalui kolom diskusinya, WIUI telah menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengetahui dan bertukar pikiran tentang berbagai topik sosial politik terkini. Yuk, belajar jadi kritis dengan nonton konten-konten @abigailimuria! **Kesehatan Mental: Yovania Asyifa (@yovania_aj) ** Meski kesehatan mental belakangan ini menjadi salah satu topik yang lumayan sering diangkat di platform digital, berbagai stigma negatif kerap masih melekat pada penyandang gangguan kesehatan mental. Dalam upaya mematahkan stigma ini, penyintas gangguan kesehatan mental, Yovania Asyifa Jami pun berbagi tentang pengalamannya di TikTok. Sebagai penyintas yang pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ), Yovania menyadari stigma negatif pada istilah ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) yang kerap dijadikan bahan lelucon dengan istilah “Orang Gila”. Melalui video singkat yang ia unggah ke akunnya, @yovania_aj, Yovania menceritakan berbagai pengalaman positif yang ia peroleh selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa. Dalam salah satu videonya, Yovania menceritakan kegiatan positif yang ia lakukan selama menjadi pasien, mulai dari membuat gelang manik-manik hingga melukis. Ia juga tidak lupa untuk menunjukkan berbagai pencapaiannya selepas keluar dari RSJ, termasuk menyelesaikan studi di Universitas Indonesia dan bekerja sebagai Hubungan Masyarakat di rumah sakit tempatnya dirawat. Kisah inspiratifnya pun menyentuh hati komunitas TikTok dengan video yang ditonton hingga lebih dari 25 juta kali. Tak berhenti disitu, Yovania juga turut membawa pengetahuan dan pengalamannya ke dalam Pasti.ID (Patahkan Stigma Kesehatan Mental Indonesia), sebuah platform dan komunitas bagi para pejuang kesehatan mental. Di tengah segala keterbatasannya, Yovania bahkan terpilih untuk menjadi salah satu pembicara di konferensi internasional Kazan Global Youth Summit mewakili komunitasnya dan seluruh penyintas gangguan kesehatan mental di Indonesia. Keren banget ya! **Lingkungan: Sabda Bumi (@sabda.bumi) ** Jika kamu senang mengagumi keindahan alam dan budaya Indonesia, akun @sabda.bumi cocok buat kamu! Petualangan Sabda Bumi dimulai oleh Kiki Nasution, seorang pembuat film, fotografer, sekaligus kreator TikTok yang gemar menjelajahi keindahan alam Indonesia dan mengunjungi komunitas-komunitas adat di pedalaman yang jauh dari kehidupan perkotaan. Dari sinilah, Kiki mendapat pelajaran penting tentang bagaimana masyarakat setempat hidup selaras dengan alam, dan menemukan kebahagiaan tanpa merusak alam, sebagaimana dikisahkan dalam wawancara dengan masyarakat Mentawai. Salah satu video populer Sabda Bumi tentang suku Baduy Dalam mengisahkan tentang alasan masyarakat adat tersebut dilarang memakai alas kaki seumur hidup. Ditonton lebih dari 6 juta kali, Sabda Bumi menceritakan bahwa para leluhur Baduy Dalam yang disebut Karuhun, melarang mereka memakai alas kaki karena hal tersebut dapat memisahkan diri mereka dengan alam. Menurut mereka, kaki yang menyentuh tanah secara langsung akan memberikan dampak baik untuk kesehatan tubuh manusia, serta menjaga agar manusia tidak sombong dengan alam. Kiki pun percaya bahwa masyarakat luas bisa mengambil inspirasi dari kearifan masyarakat adat untuk melindungi lingkungan dan membangun kembali hubungan kita dengan alam. Maka dari itu, melalui akun TikTok @sabda.bumi, ia mengajak para penonton untuk menyelami cerita kehidupan masyarakat adat yang menjaga hubungan baik dengan alam di sekitar mereka, seperti yang diceritakan dalam perbincangan dengan masyarakat Baduy. Tak hanya menjadi platform berbagi, konten-konten Kiki di TikTok juga memacu diskusi positif antara para penontonnya di kolom komentar tentang keragaman budaya Indonesia serta lingkungan. Nah, itu dia lima kreator TikTok yang bisa kamu ikuti untuk memperdalam wawasan kamu seputar isu terkini di masyarakat, sekaligus melatih pola pikir yang kritis dan sehat terhadap informasi yang kamu temui. Masih banyak cerita berdampak lainnya dari kreator TikTok yang masih bisa kamu jadikan inspirasi loh! Untuk cari tahu cerita menarik lainnya dari kreator TikTok di seluruh Indonesia, kunjungi situs tiktokimpact.id. (*)

1
2
3
4
5

Want to know more?

Acara
No events scheduled at the moment.
Stay tuned for upcoming events here.